REMBUK STUNTING PEMKAB ENREKANG

 
Tekan Angka Stunting, Ini Dilakukan Pemda Enrekang
ENREKANG – Pemerintah Kabupaten Enrekang, tengah berupaya menekan angka stunting.

Bupati Enrekang Muslimin Bando menyampaikan bahwa untuk keluar dari permasalahan stunting adalah, adanya komitmen yang serius dan kemauan.

Tak kalah penting yang menjadi ujung tombak dalam penanganan stunting, ada di tangan para kepala desa.

“Kuncinya adalah kemauan dan komitmen. Selain itu ujung tombak utama sebenarnya adalah, para kepala desa untuk menggerakkan warganya menekan stunting,” kata Muslimin Bando, Rabu (3/7/2019).

Ia menjelaskan, kepala desa harus proaktif dalam penanganan stunting di desanya, dan memberi pendekatan pada warganya.

Olehnya itu, harus dibuatkan program penanganan stunting di desa, termasuk makanan tambahan khususnya untuk anak.

Terkhusus 10 desa di lima kecamatan yang jadi percontohan yakni, DesaLebani, Limbuang, Pariwang, Ongko, Parinding, Sawitto, Banua, Baroko dan Benteng Alla Utara, serta Tongkonan basse.

“Jadi Kades harus jadi garda terdepan. Upayakan tercipta keluarga yang harmonis, asupan gizi yang baik, dan termasuk pernikahan dini juga harus dihindari,” ujarnya.

Berdasarkan Riset kesehatan daerah (Riskesda) 2013, persentase stunting di Enrekang capai 53,7 persen.

Sementara pada pemantauan status gizi (PSG) nasional tahun 2017, angkanya mencapai 45,8 persen.

Saat ini angka stunting di Enrekang pada PSG kabupaten 2018 capai 24,5 persen, dan Riskesda 2018 untuk prevalensi stunting di Enrekang capai 40,1 persen. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *