MAKASSAR — Bupati Enrekang Muslimin Bando menjadi pemateri pada Diskusi Terpumpun LPMP Sulsel. Kegiatan itu berlangsung di Mercure Hotel Makassar, Sabtu 21 Desember.
MB membawakan materi “Best Practice Pendidikan Kabupaten Enrekang” pada diskusi Terpumpun Peningkatan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan di Mercure Hotel Pettarani Makassar.
Dalam ulasannya, bupati dua periode itu menjabarkan setidaknya 11 poin program peningkatan mutu pendidikan di Bumi Massenrempulu. Beserta tujuan serta anggaran yang ia gelontorkan.
Antara lain Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), yang hingga tahun 2018 Enrekang meluluskan guru pada pretest PPG sebanyak 468 orang.
“Ini terbanyak di Indonesia Timur dan semuanya sudah mengikuti pendidikan Profesi Guru,” jelas MB.
Selanjutnya pemberian Tunjangan Terpencil, dengan anggaran Rp6 miliar. Program Pendidikan EMAS dengan anggaran Rp12 miliar untuk membiayai program pendidikan yang tidak dibiayai di Dana BOS.
Selanjutnya, Peningkatan Kualifikasi Akademik sebanyak 4.608 guru mulai TK sampai SMP. Sehingga di Enrekang tersisa 40 orang yang belum S1. “Itupun hampir semuanya dalam tahap ujian akhir pada UNM, Unismuh, Umpar dan STKIP Muhammadiyah Enrekang,” jelas Bupati berlatar belakang pendidik ini.
Selain itu, jumlah guru bergelar magister telah mencapai 200 orang, dan bahkan doktor ada 13 orang.
Bupati Enrekang juga menerbitkan Perbub tentang Gerakan Guru Wajib Membaca tahun 2017. Pembiasaan untuk gemar membaca, kata MB harus diawali dari guru.
“Kita juga menganggarkan Rp300 juta untuk Jambore Literasi. Kegiatan ini akan diikuti oleh semua sekolah mulai TK, SD, dan SMP se Kabupaten Enrekang untuk mambawa Enrekang menjadi Kabupaten Literasi dan
Sekolah Ramah Anak,” tandasnya. (Mcenrekang. Lubis)