Mentan RI SYL Gerakkan Kawasan Integrated Farming, Diajak Panen Sarang Burung Walet

Enrekang, -Potensi lahan pertanian yang luas tapi belum maksimal dikelola produktif menjadi atensi kedatangan Mentan RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) di desa patondon salu (Maiwa) kabupaten Enrekang, Sulsel.

Mentan RI, SYL yang didampingi segenap Dirjen kementerian Pertanian dan jajaran diagenda kunjungan kerja ke pabrik pakan ternak milik PT Cahaya Mario di Rante Mario, Kabupaten Sidrap.

Lanjut tak berjarak jauh juga kunker di kecamatan Maiwa (Enrekang), sebagai pengembangan wilayah terintegrasi Farming.

SYL diagenda melakukan simbolis penanaman jagung, kedelai serta jahe dan bawang merah di Kawasan Industri Maiwa (KIWA), Desa Patondon Salu. Dengan alat moderen tractor SYL mengoperasikan sendiri sambil melakukan penanaman.

Menurut Menteri SYL sektor pertanian merupakan sumberdaya hasil bumi yang paling kokoh menggerakkan ekonomi dimasa pandemi. Hal itu dibuktikan sebagai salah satu penyangga perekonomian Nasional yang tumbuh positif.

justru kontribusi dari sektor pertanian tetap bangkit dalam penggerak ekonomi Nasional.

Pertumbuhan positif ekspor hasil pertanian meningkat, sehingga tetap menghasilkan devisa pada Negara.

Hal inilah tidak lepas kerja keras semua pihak, mulai kepala daerah, dinas pertanian, BUMN, perbankan dan paling utama para petani, termasuk tanah (Enrekang) ini subur dan masyarakatnya giat bekerja.

“Jadi itu, ekspor kita secara Nasional naik dan salah satunya mungkin juga disumbang dari hasil pertanian Enrekang,” ujar Mentan SYL (29/12).

Masa depan pertanian Indonesia menurut Mentan didukung oleh tiga hal. Pertama, adalah sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi pertanian. 

Untuk itu Mentan RI mendorong agar prospek pertanian Enrekang memiliki icon komoditas pertanian lagi menjadi branding di kancah Nasional yang sangat dibutuhkan untuk komoditi ekspor.

Di depan Bupati Enrekang serta wabup. Asman,ketua DPRD Muh.Idris Sadik,Sekda Dr.H Baba serta jajaran teknis OPD, Mentan Syahrul memberi resep.

“komoditas pertanian yang menjadi branding di kancah Nasional untuk dikembangkan tiga komoditas pertanian yakni kopi, sapi dan bawang merah yang memiliki potensi berprospek baik, ayo kita mainkan tiga komoditi itu,”ajaknya.

Bupati Enrekang, Muslimin Bando, melaporkan bahwa kopi Enrekang merupakan salah satu kopi terbaik. Kalau tanaman bawang merah walau jenis tanah di lokasi pertanian Maiwa cenderung berpasir tapi dengan teknologi, tanaman bawang merah bisa dioptimalkan.

“Selain kopi dan bawang merah yang telah menjadi pemasok Nasional dan ekspor, di Enrekang juga sangat siap untuk pengembangan sapi karena kultur orang Enrekang adalah peternak, “ucap bupati MB khas bercapil.

Kadis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Enrekang Addi,SP.MM katakan, pengembangan pertanian moderen dalam kawasan Integrated Farming guna pengembangan kawasan pertanian dikelola terpadu dan penerapan teknologi, dihasilkan produksi pertanian berkualitas dan tinggi.

Kawasan Integrated Farming atau kawasan pertanian terintegrasi selain produksi juga tentu menuju food estate korporasi dan mekanisasi menuju pertanian maju, mandiri dan moderen,”jelas Addi.

Mentan RI dan Bupati MB setiba dilokasi pergudangan pengolahan kompos, juga berdiri gedung sarang burung walet dan dilakukan panen bersama Sarang Burung Walet.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *