SUKSES MELAKSANAKAN FESTIVAL DURIAN, DESA KALUPPANG MENUJU DESA AGROWISATA DAN MENJADI SENTRA PENGEMBANGAN DURIAN LOKAL

ENREKANG- Desa Kaluppang diserbu ribuan pengunjung dalam rangka Festival Durian, Inisiator Festival Durian, Baharuddin menuturkan durian memang menjadi salah satu pendapatan utama warga. Kata dia, varietas durian di Desa Kaluppang berbeda dengan durian Montong.

Selain aroma, daging buahnya berwarna kuning kemerahan atau kuning kebaikan.

“Rasanya legit namun ada sedikit sensasi pahit di lidah. Daging buahnya lebih tebal sehingga lebih bernutrisi,” terangnya.

Menurutnya, setiap tahun saat musim durian, Kaluppang memang ramai diserbu penikmat durian. Namun tahun ini memang musim durian sedikit berbeda. Semua pohon milik warga berbuah banyak.

“Satu pohon ada yang berbuah 300 hingga 1.000 buah. Tahun ini jadi berkah durian,” tuturnya.

Agar makin bergaung jadi sentra durian, bersama lembaga Kerukunan Pemuda Desa Kaluppang, pihaknya menggelar Festival Durian. Ada 3.000 buah yang habis selama sehari pelaksanaan.

“Ada lomba makan durian, lomba kualitas durian dan sebagainya. Ini acara perdana untuk memikat pengunjung. Jadi embrio atau pembuka menuju desa agrowisata durian,” harapnya.

Kades Kaluppang, Abdul Rauf menambahkan pihaknya juga sudah meneken kerja sama dengan Dinas Pertanian Enrekang untuk menjadikan Kaluppang sebagai pusat pengembangan durian lokal Enrekang.

Kata dia, ada 12 desa di Kecamatan Maiwa penghasil durian. “Tetapi durian Kaluppang yang paling khas. Juga produksi buahnya paling banyak, makanya Dinas Pertanian memilih Kaluppang jadi pusat pengembangan durian,” tuturnya.

Rauf berharap festival durian ini akan memicu peningkatan ekonomi. Kedepan, pihaknya merencanakan komoditas durian ini bisa memberikan nilai tambah. Tidak hanya dijual langsung.

“Bisa diolah jadi es krim durian. Atau olahan lain yang bernilai ekonomis tinggi. Kalau dijual langsung dari pohon hanya Rp3.000,- hingga Rp5.000,- per buah,” tuturnya.

Kadis Pertanian Enrekang, Arsil Bagenda mengaku sudah menyiapkan perencanaan pengembangan sentra durian. Upaya sertifikasi varietas unggulan lokal akan dilakukan. Termasuk juga melibatkan perguruan tinggi untuk riset.

“Durian Kaluppang akan dipatenkan. Kaluppang juga dijadikan desa agrowisata. Ada kawasan-kawasan khusus nanti di luar area perkebunan rakyat untuk wisata kebun. Pengunjung bisa memanjat sendiri dan sebagainya,” bebernya.

Kata dia pengembangannya nanti akan meniru agrowisata kopi di Desa Benteng Alla Utara. Pengunjung bisa ikut memetik kopi langsung di areal perkebunan.

Kemudian pengunjung bisa ikut melihat proses pengolahan kopi sampai ikut mengolah ala di kafe-kafe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *