Kegiatan PKU di Enrekang Tingkatkan Pendapatan Petani

ENREKANG — Kegiatan Pengembangan Korporasi Usaha tani (PKU) yang digagas Kementerian Pertanian (Kementan) tahun lalu, mulai dirasakan manfaatnya oleh petani di Enrekang. Bumi Massenrempulu ini adalah 1 dari 13 kabupaten yang melakasanakan kegiatan PKU sejak 2019 lalu.

Kadis Ketahanan Pangan Enrekang Syafaruddin, menjelaskan kegiatan PKU di Enrekang dipusatkan di Desa Parinding, Kecamatan Baraka. Terdapat 5 kelompok yang menerima program ini. Mereka mengembangkan budidaya tomat, bawang merah, dan kambing. Satu gapoktan diantaranya menangani pengolahan bawang merah, torakur, dan pupuk organik.

“Mereka sudah merasakan manfaatnya. Pendapatan bertambah, dan membuka lapangan kerja baru,” jelas Syafaruddin.

Meski demikian, pihaknya mengakui bahwa kegiatan PKU masih membutuhkan support pelbagai pihak. Mulai dari produksi dan pemasaran.

Berdasarkan data yang dihimpun, kegiatan PKU di Desa Parinding pada tahap penumbuhan di tahun 2019 lalu, dilakukan usaha budidaya tomat seluas 2,8 hektar, bawang merah 0,7 hektar, dan kambing sebanyak 80 ekor. Pengolahan bawang merah, torakur, dan pupuk kompos dilanjutkan tahun ini. Pada tahap pengembangan tahun 2020 ini, budidaya tomat ditingkatkan menjadi 4,5 hektar, dan pengembangan kambing sebanyak 80 ekor.

“Kunci keberhasilan PKU adalah kemampuan manajerial usaha kelompok, kolaborasi lintas sektor, jaminan kuantitas, kualitas dan kontinuitas produk, dukungan regulasi pro usaha rakyat, serta rekayasa kelembagaan dan pemasaran yang kokoh dan stabil,” urainya.

Beberapa waktu lalu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, Ir Hj Fitriani MP bahkan turun langsung ke Desa Parinding untuk melihat dan memotivasi petani yang ikut kegiatan PKU. Ia menjelaskan, PKU adalah upaya menghasilkan produk pertanian yang mempunyai nilai tambah sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. PKU dirancang komprehensif dari budidaya (on farm) hingga pengolahan dan pemasaran (off farm).

“Kegiatan usaha tani yang dijalankan secara terintegrasi dari hulu ke hilir dengan orientasi bisnis dapat meningkatkan mutu, skala usaha dan memberikan nilai tambah produk,” jelasnya.

Ia mengharapkan, kegiatan PKU di Enrekang dapat membangun ekonomi berbasis pertanian dan perdesaan untuk menyediakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan serta memenuhi pangan bagi kelompok masyarakat miskin.

Ir Hj Fitriani MP juga mengapresiasi petani di Desa Parinding, yang sudah mampu mengembangkan usaha yang memberikan manfaat dan nilai tambah bagi petani. Hal penting yang dia tekankan adalah kegiatan ini harus berlanjut dan semakin besar skala usahanya ke depan. “Diharapkan pemerintah daerah melalui dinas ketahanan pangan dapat melibatkan dinas-dinas terkait, terutama dalam mempromosikan dan memasarkan produk, sehingga lebih dikenal masyarakat,” ujarnya.

Hasil yang diharapkan adalah meningkatnya nilai tambah komoditas yang dibudidayakan oleh kelompok, dan meningkatnya modal usaha kelompok minimal 10% per tahun.

Sekadar informasi, PKU dilaksanakan pada 13 lokasi, 13 Kabupaten di 12 Provinsi yaitu : Sulsel (Enrekang), Sumatera Utara (Samosir), Bengkulu (Bengkulu Utara), Jambi (Tanjung Jabung Barat), Lampung (Lampung Selatan), Banten (Pandeglang), Jawa Barat (Garut), Jawa Tengah (Wonosobo), DI Yogyakarta (Kulon Progo), Bali (Gianyar), Nusa Tenggara Barat (Lombok Timur dan Lombok Utara), dan Nusa Tenggara Timur (Kabupaten Timor Tengah Utara). (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *