ENREKANG — Bupati Enrekang Muslimin Bando dan Wakilnya Asman berharap protokol kesehatan tetap diterapkan dengan baik, menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Ini untuk mencegah melonjaknya kasus Covid-19
Hal ini menjadi salah satu perhatian yang dibahas pada rapat persiapan pelaksanaan Idul Fitri 1442 H, di ruang pola Kantor bupati Enrekang, Selasa 27 April 2021. Hadir pada acara itu, jajaran forkopimda, pimpinan DPRD, MUI, pimpinan OPD terkait, serta para kepala KUA.
Bupati mengatakan, dalam pelaksanaan Idul Fitri pihaknya mengacu pada edaran pemerintah pusat. Dalam hal ini SE Kementerian Agama Nomor 4 Tahun 2021 serta arahan Satgas Covid-19.
“Ini Idul Fitri kedua sejak pandemi. Penerapan prokes harus tetap jadi perhatian, tentu tidak mengurangi khidmat-nya ibadah masyarakat,” kata MB.
Hal lain yang dibahas mengenai tempat pelaksanaan salat Id. Lapangan menjadi opsi pertama, sebab lebih luas dan terbuka. Mengingat jamaah wajib menjaga jarak.
Selain itu, durasi pelaksanaan rangkaian salat Id diatur agar tidak terlalu lama. Sementara acara takbir keliling ditiadakan. Selanjutnya tradisi silaturahmi atau saling mengunjungi, meski tidak dilarang namun tetap harus sesuai prokes.
Bupati memerintahkan jajarannya, agar memastikan tidak terjadi pelanggaran prokes selama idulfitri.
Terkait larangan mudik, Wabup Asman yang juga Ketua Satgas Covid-19 Enrekang memastikan pihaknya berpatokan pada aturan pusat. Teknis pelarangan mudik juga dibahas pada rapat itu.
Lebih jauh Asman mengatakan, meski kasus covid-19 di Enrekang menunjukkan penurunan, namun ia berharap masyarakat tidak lengah. Penerapan prokes selama rangkaian lebaran harus jadi perhatian.
“Selama Ramadan tidak ada penambahan kasus. Ini harus dijaga, agar Enrekang segera kembali ke zona hijau. Jangan sampai setelah lebaran kasus melonjak,” tegas Asman. (Humas Pemkab Enrekang)