Enrekang, -Pemkab Enrekang menerima Tim Validasi Lapangan dan Evaluasi Data Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional 2019-2020. Tim Verifikasi yang terdiri dari Pusat, Bappelitbangda Provinsi Sulsel dan Dinkes Sulsel diterima oleh Bupati Muslimin Bando, didampingi Ketua Forum Kabupaten Sehat Johra MB.
Tim diterima di Pendopo Rujab Bupati Enrekang, Rabu (28/9/2021), mereka disambut tarian empat etnis yakni Bugis, Toraja, Mandar dan Makassar serta pengalungan bunga. Dijadwalkan Tim akan melakukan verifikasi lapangan sejak hari Rabu (28/9/2021) sampai Jumat (30/9/02//2021).
Bupati Enrekang saat memberi sambutan mengatakan, Kabupaten/Kota Sehat merupakan kondisi Kabupaten/Kota Sehat yang bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk yang dapat dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa kegiatan dalam tatanan yang terintegrasi.
” Kegiatan verifikasi Kabupaten/Kota Sehat selama kurun waktu dua tahun. Tahun 2019 dilaksanakan penilaian pada tahun 2017-2018 dan Kabupaten Enrekang dapat penghargaan Swasti Saba Kategori Wiwerda”. Kata Bupati. Ke
Untuk verivikasi tahun 2021 ditargetkan memperoleh penghargaan Swasti Saba Kategori Wistara dengan penambahan dua tatanan dari tahun sebelumnya yaitu tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat dan kawasan pariwisata sehat untuk penilaian tahun 2019-2020.
” Kepada Tim Verifikasi saya ucapkan selamat datang di Bumi Massenrempulu. Kepada Panitia Kabupaten/Kota Sehat saya minta jelaskan apa adanya jangan ada rekayasa supaya semuanya berjalan dengan baik. Jelaskan sesuai fakta”. Kata Bupati.
Sementara itu Ketua Forum Kabupaten Sehat Hj. Johra MB didepan Tim verifikasi mempresentasikan Kabupaten Enrekang. Dia mengatakan Kabupaten Enrekang adalah daerah yang bergunung-gunung dan memiliki Medan yang sulit ditempuh.
” Apa yang kami sodorkan adalah dalam kesederhanaan semoga dapat berkenan. Topografi wilayah Kabupaten Enrekang yang bergunung-gunung tapi menyimpan ribuan potensi alam yang luar biasa”. Tutur Johra.
Lebih jauh dia nenjelaskan Enrekang terdiri dari tiga Etnis yaitu Maiwa, Enrekang dan Duri sebahai wujud Budaya Maspul. Selain itu, masyarakat Enrekang memiliki toleransi yang sangat tinggi dan masih sangat kental baik agama, buduaya dan adat istiadat.
” Pada dasarnya Pemkab mengapresiasi kegiatan seperti ini. Kabupaten sehat menggambarkan penduduk yang sehat. Jika sehat maka akan lahir pemikiran yang jernih dan akan menghasilkan Edi yang baik dan bermanfaat”. Kata Istri orang nomor satu di Enrekang ini.
Johra juga menjelaskan, Kabupaten Enrekang juga punya inovasi yaitu GS 2000. Dalam program tersebut, disampaikan kepada seluruh pengurus PKK untuk bersedekah minimal 200 sesudah Shalat subuh dan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Enrekang yang tidak mampu, yang sedang dalam duka karena bencana dan bagi masyarakat terdampak Covid-19.
” Kita juga punya Bola Mallagata di setiap desa yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan terdekat kepada masyarakat yang ada dimasing-masing desa”. Tutup Johra MB.