ENREKANG – Pembongkaran rumah milik warga korban bencana tanah Longsor dan keretakan tanah di Dusun Tiktok, Desa Kadinge, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang terpaksa dilakukan.
Pasalnya, rumah mereka tidak layak digunakan lagi karena kolom rumahnya sudah retak. Rencananya, rumah-rumah tersebut akan dipindahkan ke tempat yang aman.
Hingga Minggu (5/5/2019) kemarin, sudah sebelas rumah yang telah dibongkar dari total 99 unit rumah yang ada di dusun tersebut.
Sementara, rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 42 unit. Rumah-rumah tersebut akan direlokasi ke tempat yang aman.
“Rumah mereka sudah tidak bisa digunakan. Penghuninya juga memilih mengungsi karena takut menempatinya,” kata Kasi Logistik BPBD Kabupaten Enrekang, Suardin, Senin (6/5/2019) siang.
Pembongkaran rumah dilakukan oleh warga setempat, dibantu personil dari TRC BPBD dan Satpol PP.
Menurut Suardin, rumah-rumah yang sudah dibongkar terserbut akan dipindahkan ke tempat yang aman.
Hanya saja, hingga saat ini belum ada lokasi untuk memindahkan rumah-rumah tersebut.
“Untuk sementara kita bongkar dulu sambil menunggu lokasi,” lanjut Suardin.
Sementara, jalan poros di desa tersebut yang mengalami longsor, sudah bisa dilalui kembali.
Jalan tersebut sudah diperbaiki dengan menurunkan alat eskavator milik BPBD Kabupaten Enrekang.
Bersamaan dengan bencana keretakan tanah di Desa Kadinge, bencana longsor juga terjadi di wilayah itu di beberapa titik.
Akibatnya, jalan poros yang menghubungkan antara kecamatan Baraka dan Kecamatan Bungin sempat terputus hingga beberapa hari.
“Syukurlah karena jalanan sudah bisa dilalui lagi. Sebelumnya, jalan sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan roda empat,” ujar Suardin.
Bencana longsor dan bencana keretakan tanah di Desa Kadinge terjadi pada Selasa (30/4) dini hari lalu. Sebanyak 42 rumah yang rusak parah dan 59 rumah yang mengalami rusak ringan.
Saat ini, para korban diungsikan ke desa Banti, 3 kilometer sebelum desa Kadinge. Sebanyak 101 kepala keluarga dan 450 jiwa yang mengungsi.
(tribunenrekang.com)