Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, menggelar Pertemuan Konvergensi, Koordinasi intervensi dan integrasi penanganan Stunting tingkat Prov.Sulsel.
Kegiatan ini bertempat di Hotel Four Point Sheraton Makassar. Kegiatan yg berlangsung 6-9 Oktober ini mengundang 24 Kab/Kota se Sulsel,dimana 11 Kab yang menjadi Lokus Stunting akan memaparkan Kinerja kegiatan penanganan/pencegahan stunting pada tahun 2020, dan Kab/Kota lain menjadi tim penilainya.
Seusai membukaan acara, SekProv Sulsel bapk Dr.Abdul Hayat.M.Si tak lupa berkunjung ke stand Pameran Pemkab.Enrekang, beliau menuturkan bahwa “kita mengapresiasi Enrekang yg sudah bekerja keras untuk stunting dan angka” yg masih merah perlu ekstra dibuatkan Strategi agar bisa trendnya menjadi baik, Sekprov hadir mengunjungi pameran didampingi Kadis Kesehatanan Provinsi dr.Ichsan Mustari dan Konsultan Ahli Penanggulangan stunting Sulsel.Prof.dr.Veny Hadju,M.Sc,PhD yg juga guru besar FKM Unhas,pada saat menerima kunjungan dari Sekprov,
Kepala Dinas Kesehatan Sutrisno.SE.SKM.MM, mengungkapkan bahwa dengan Gempita/Gerakan Masyarkat Peduli Stunting, Replikasi kegiatan Ibu Cerdas Stunting dan Pos Gizi Plus kita akan berusaha menurunkan Prevalensi stunting di Kab.Enrekang pada tahun-tahun mendatang.
Hari kedua, pemerintah Kab.Enrekang, melalui jubir perwakilan Bappeda memaparkan hasil monev kegiatan penanganan stunting di Enrekang, dimana dalam pemaparan dijelaskan tentang kinerja Enrekang dan bahkan MOU Enrekang dgn swasta yaitu Perusahaan JAPFA, Program inovasi ibu Cerdas cegah stunting, Pos gizi dan implementasi komunikasi antar Pribadi perubahan Perilaku yg menjadi aksi penting dalam pencegahan stunting di Enrekang,
Yg tak kalah penting adalah bagaimana keberpihakan kebijakan Pemerintah Enrekang, H.Muslimin Bando.M.Pd selaku Bupati Enrekang dalam penanganan stunting sangat serius menurun stunting dgn hadirnya Peraturan Bupati yg mengatur penggunaan anggaran di Desa minimal 10% untuk penanganan Stunting.
Dalam pertemuan ini juga, Enrekang dipercaya menjadi presenter pertama yg dimana saat presentasi kegiatan serta data dilakukan sinkronisasi dgn dokument dan tentu dilakukan panel diskusi dgn beberapa tim ahli/panelis,yg berasal dari akademisi Unhas,para OPD terkait dari Prov.Sulsel dan Kab.Lain menjadi penilai dari performa yang di presentasikan.
Pada akhir pertemuan ini akan dilaksanakan pemilihan Kab. paling Inspiratif,Kab/Kota paling replikatif,Kab/Kota paling Inovatif dalam Pencegahan Stunting.