Enrekang,- Pertemuan Koordinasi Pengelolaan posyandu Tingkat Kabupaten Enrekang, 3 Maret 2020
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), merupakan salah satu Upaya kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM),
Dalam Pertemuan koordinasi Pengelolaan posyandu Tingkat Kabupaten Enrekang tahun 2020 ini,
Hadir para narasumber spesial, yaitu Kadinkes Enrekang, Kadis PMD, serta Ketua TP.PKK Kab.Enrekang
Kepala Dinas Kesehatan dalam arahannya saat membuka acara, Bapak Sutrisno, SE, SKM,MM mengutarakan bahwa Posyandu adalah milik masyarkat Desa, olehnya itu penentu pelayanan posyandu adalah dari, oleh dan untuk masyarakat itu sendiri, menurut Kadinkes, inovasi menjadi kunci peningkatkan peran posyandu, revitalisasi posyandu menjadi penting, karena sejak terbentuknya posyandu masih saja konsisten dengan 5 langkah tidak punya perubahan yang signifikan, inovasi menjadi keniscayaan pelayanan posyandu, bahkan kita dapat memperkuat dengan pelayanan yang lebih modern, Era Industri 4.0 perlu kita sambut, pengelolaan posyandu serta pelayanannya harus memanfaatkan teknologi terkini, baik pelaporan pendataan, bahkan intervensi sasaran yang berkelanjutan, Pertemuan ini dihadiri 155 peserta, peserta pertemuan merupakan perwakilan dari Ketua TP.PKK Kecamatan Desa/Kel, serta Lintas sektor terkait dari DPMD dan Dinkes.
Kegiatan pertemuan koordinasi ini bertujuan untuk, meningkatkan
Peran Kelompok Kerja Posyandu, guna peningkatan pengelolaan posyandu yang berkualitas, berkelanjutan menuju posyandu aktif purnama dan mandiri ungkap bapak Sulhari,SKM,M.Adm.Kes selaku ketua panitia.
Pada materi peran pokja posyandu yg menarik adalah penyampaian dari Narasumber sektor Pemerintah Desa, Kadis Pemerintahan Desa, Ibu Dra.Hj.Zubaedah Bando,M.AP, menyampaikan bahwa kunci pembangunan Enrekang Emas adalah dari desa, salah satunya adalah penguatan Posyandu di Desa,
Harapan akhir dari kegiatan ini adalah bagaimana kelompok kerja posyandu baik kecamatan dan desa menjadi garda terdepan pengelolaan posyandu, baik pada aspek, administratif, keungan ran tentu kegiatan program kerja, guna menurunkan AKI, AKB, stunting, serta masalah kesehatan lainnnya, karena kekuatan dalam peningkatan Indeks Pembangunan manusia salah satunya adalah aspek kesehatan dan kekuatan pemberdyaan masyarakat berbasis kesehatan dari, oleh dan untuk masyarakat.