ENREKANG, –Pemerintah Kabupaten Enrekang melalui Tim Pengerak TP PKK terus melakukan langkah konkrit, dalam upaya menurunkan angka penderita Stunting atau gagal tumbuh pada anak, akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan anak terlalu pendek dari usianya di Bumi Massenrempulu.
Berbagai program pun digulirkan TP PKK Enrekang untuk menekan angka Stunting dengan OPD terkait. Alhasil melalui upaya tersebut, Pemkab Enrekang berhasil menurunkan angka gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang cukup signifikan sebanyak 29 persen di 129 kelurahan dan desa yang tersebar di 12 kecamatan di kabupaten Enrekang.
Tercatat pada tahun 2018, persentase Stunting mencapai 53 persen. Tahun 2021, persentase stunting kini menurun berada di angka 23 persen. Artinya, dari tahun 2018 hingga 2021, mengalami penurunan signifikan sebanyak 29 persen.
Menaggapi hal tersebut, Bupati Enrekang H Muslimin Bando (MB) mengapresiasi kinirja TP PKK yang dimotori oleh Hj Johra Muslimin Bando kerena dinilai berhasil menurunkan angka penderita Stunting selama kepemimpinanya.
“Pembagunan di kabupaten Enrekang selama ini tidak dilakukan hanya oleh para pejabat saja. Tetapi peran aktif daripada Tim Penggerak PKK juga sangat terasa kerja beratnya ibu-ibu bagaimana menurunkan angka Stunting di Enrekang.Luar bisa,” puji Muslimin Bando saat ditemu di ruang kerjanya baru-baru ini.
Selain itu, H Muslimin Bando (MB) juga memuji kinerja para kader TP PKK yang selama ini juga berperan aktif mendukung pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19 di daerahnya.
Sebelumnya, Bupati Enrekang Muslimin Bando mengatakan komitmen serius memang diperlukan semua pihak agar Enrekang keluar dari masalah stunting ini. Dia menekankan para kades agar menggerakkan warga melakukan pola hidup sehat, pola makan sehat dan pola asuh yang tepat.
Sebelumnya,Ketua PKK Kabupaten Enrekang Johra Muslimin Bando menegaskan komitmennya menekan angka stunting di Bumi Massenrempulu. Bahkan ia bersedia menjelajahi ke dusun terpencil sekalipun untuk mengintensifkan sosialisasi masalah ini.
Seperti yang dilakukan di Dusun Nating, Sawitto Kecamatan Bungin, Sabtu (21/9) kemarin. Johra MB didampingi Tim Penjamin Mutu Diklat Kependudukan dan KB BKKBN Sulsel menggelar sosialisasi stunting di dusun tertinggi di Enrekang itu. Sosialisasi itu bertajuk ‘Pertemuan Edukasi dan Refreshing Pengasuhan 1000 HPK’.
“Kami menggelar sosialisasi di Dusun Nating, sebab didaerah ini angka stunting cukup tinggi. Ini yang kita upayakan agar terus berkurang,” kata Johra.
Meski terletak jauh diketinggian, mencapai 1400 Mdpl, namun dusun ini sudah bisa diakses dengan kendaraan roda empat. Mobil baru bisa masuk pada periode pertama Bupati Enrekang Muslimin Bando.
”Warga dusun ini senang sekali kita datang. Bahkan mereka sampaikan disela acara, ‘ini jangan jadi kunjungan terakhir’. Kami tentu bahagia, apalagi warga sangat antusias mengikuti acara,” jelas Johra.
Pihaknya sendiri telah melakukan kegiatan serupa di puluhan dusun dan desa se-Enrekang, “Semua desa akan kita sisir, termasuk yang terpencil dan desa perbatasan,” tandasnya. (*)